Karnaval Kemerdekaan dalam rangka memperingati HUT ke 71 Republik Indonesia yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berlangsung dengan meriah. 103 kelompok peserta menampilkan berbagai macam kreasi, termasuk didalamnya Kementerian Agama, (19/08).
Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar yang dipimpin oleh H. Musta’in Ahmad mengerahkan 50 orang stafnya. Berpakaian khas tokoh agama dan Aparatur Sipil Negara (Putih-Hitam), pegawai Kemenag berjalan membawa berbagai macam spanduk, mulai dari gambar para pahlawan yang juga tokoh agama, serta prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Kementerian Agama.
Jendral Sudirman, Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, Ki Hajar Dewantoro, Hasyim Ashari, KH. Ahmad Dahlan, serta sederet pahlawan nasional mulai dari agama Islam, Hindu, Budha, Kristen hingga Katolik dibawa oleh kafilah dari Kemenag. Disamping itu, prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Kemenag beserta jajarannya juga ditampilkan, mulai dari juara tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional, hingga Internasional.
Sementara itu, mengawala jalannya karnaval kemerdekaan, Bupati Karanganyar, Juliyatmono dengan menunggang kuda, berpakaian ala pejuang kemerdekaan mengibaskan bendera start, tanda karnaval dimulai. Dimulai dari Alun-alun Kabupaten Karanganyar, ratusan peserta melewati Jalan Lawu menuju ke arah timur, hingga melewati Taman Pancasila. Ditempat tersebut, setiap kelompok menampilkan berbagai atraksi di depan Forkopimda Kabupaten Karanganyar dan tamu undangan lainnya.
Pada barisan paling depan Pasukan Pembawa Bendera Merah Putih dari Paskibraka Kabupaten Karanganyar, kemudian dibelakangnya Forkopimda dengan menunggang kuda dan memakai pakaian pejuang, disusul kelompok-kelompok peserta.
Berbagai kreasi ditampilkan setiap kelompok peserta. Ada yang bertema pejuang kemerdekaan, pakaian daerah, anak sekolah, hasil bumi dari desa, reog dan kesenian lokal.
Disampaikan oleh ketua Panitia Karnaval Kemerdekaan Kabupaten Karanganyar tahun 2016, Larmanto bahwa pesertanya terdiri dari 71 kelompok instansi pemerintah dan 32 lainnya dari sekolah dan elemen masyarakat. Untuk tahun ini, tak ada penilaian penampil terbaik, meski begitu panitia sangat menghargai kesungguhan peserta yang mengikuti karnaval. (hd/ida)