Dalam rangka menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Karanganyar, Kementerian Agama menggelar workshop pencegahan konflik bagi tokoh lintas agama. Kegiatan yang diselenggarakan di hotel taman sari ini berlangsung selama satu hari, Kamis, 13 Oktober 2016.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad, Kasubbag TU, H. Wiharso, Ketua FKUB Karanganyar, KH. Badaruddin, Kasatreskrim Polres Karanganyar, serta Pimpinan Ponpes Al Muayyat Surakarta, KH. Dian Nafi’.
Peserta workshop pencegahan konflik tersebut berjumlah empat puluh orang yang didominasi oleh guru pendidikan agama di Kabupaten Karanganyar, mulai dari guru pendidikan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Disamping itu, ormas keagamaan dan tokoh lintas agama juga turut diundang dalam workshop tersebut.
Disampaikan oleh Kasubbag TU Kemenag Karanganyar, H. Wiharso bahwa tujuannya mengundang guru agama sebagai peserta kegiatan adalah agar dapat menanamkan konsep kerukunan umat beragama sejak dini kepada anak didiknya di sekolah masing-masing.
“Tujuan kami mengambil peserta dari unsur pendidikan yaitu untuk menutupi celah-celah di level paling bawah yang seringkali tidak tersentuh, yaitu anak-anak sekolah. Berangkat dari generasi penerus bangsa yang masih muda, diharapkan akan tercipta kerukunan dalam kehidupan beragama dan bernegara kedepannya”, ucap Wiharso.
Di Kabupaten Karanganyar sendiri, pada tahun 2016 ini tercatat ada beberapa konflik terkait keagamaan yang diterjadi. Dari enam konflik tersebut masalah yang terjadi bervariasi, mulai dari konflik intern umat beragama hingga konflik antar umat beragama. Mengatasi berbagai konflik yang terjadi di tengah masyarakat, Kemenag tidak sendirian menghadapinya, Polres, FKUB dan Pemerintah Kabupaten senantiasa hadir bersama untuk menjaga kerukunan hidup antar umat beragama. (hd/ida)