Sebagai wujud dari kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Karanganyar, pemerintah bersama FKUB dan Kemenag menggelar Kemah Kebangsaan. Kemah Kebangsaan yang dilaksanakan di lapangan Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih ini dibuka oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono dan dihadiri oleh Kepala Kemenag, Dandim Karanganyar, serta Dinas terkait, (05/03).
Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat membuka kemah kebangsaan mengatakan bahwa perjuangan para tokoh jaman dahulu untuk berjuang mendirikan Negara yang berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mengakui segala kebinekaan patut dijaga. Semua tokoh agama sepakat yang dibangun di Indonesia adalah negara kesatuan yang sejahtera lahir dan batin agar terus maju dan berkembang menjadi lebih baik.
“Agama adalah persoalan asasi, agama adalah sebuah pilihan yang kita semua adalah makhluk berketuhanan. Tentu cara memilih mendekatkan kepada Tuhan sesuai dengan pilihannya masing-masing,” Kata Juliyatmono.
Untuk memperoleh rasa aman dan nyaman dalam beragama dibutuhkan kesadaran kolektif antara umat beragama. Karena yang menilai umat manusia dalam beragama adalah Tuhan, maka manusia harus berbuat yang terbaik untuk mengakui pilihan-pilihan agama yang dianut oleh masyarakat secara umum
“Mari kita tingkatkan komunikasi antar sesama pemeluk agama karena persepsi, prasangka, kecurigaan yang buruk diakibatkan minimnya komunikasi yang akan melahirkan sikap subyektif menilai terhadap kelompok dan orang lain.” Jelas Juliyatmono.
Bupati mengajak peserta kemah kebangsaan untuk meningkatkan pemahaman keagamaan, supaya agama dapat menuntun manusia melakukan kebaikan. Karena tugas manusia di dunia adalah menyebarkan semangat kedamaian dan kenyamanan. Dengan ketenangan saling membantu satu sama lain dan sesama harus saling menghargargai agar dapat dicontoh oleh generasi yang akan datang.
Penyelenggaraan Kemah kebangsaan tahun 2017 merupakan kemah kebangsaan yang ke IV dan dilaksanakan selama tiga hari mulai tanggal 5-7 April 2017 (Rabu-Jumat). Peserta meliputi semua pemeluk agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha di tambah Pramuka Kwaran dan KUA, masing-masing kecamatan di Kabupaten Karanganyar mengirimkan 11 orang, sehingga total peserta yang mengikuti kemah kebangsaan berjumlah 187 orang.
Melalui kemah kebangsaan yang diselenggarakan, pemerintah berharap peserta kemah menjadi tokoh sentral, tokoh penting diwilayahnya agar secara personal dapat berkomunikasi dengan baik, mengetahui pribadi masing-masing dan berdiskusi soal agama. Hindarilah perselisihan konflik-konflik antar umat beragama yang nantinya akan mempengaruhi proses pembangunan.
Sementara itu Siti Maisyaroch, Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat selaku ketua panitia menjelaskan bahwa kegiatan ini perlu dilaksanakan mengingat banyak keanekaragaman agama dan keyakinan yang berada di Kabupaten Karanganyar agar toleransi yang ada semakin kuat serta kerukunan semakin terjaga.
“Sebagai momen untuk membentuk kebersamaan dengan harapan mampu mendorong terbentuknya kerukunan antar umat beragama yang semakin kokoh.” Kata Siti
Kegiatan dalam kemah kebangsaan meliputi ceramah, outbound, diskusi dan bakti sosial. Selain perkemahan, panitia juga menyediakan home stay untuk tempat tinggal peserta agar bisa menyatu dengan warga sekitar. (ida/hd)