Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Halaqah Pesantren dalam rangka peringatan satu abad Kabupaten Karanganyar sekaligus Hari Santri Nasional. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Tamansari ini, (01/11) dihadiri oleh Sekda Karanganyar, Kepala Kementerian Agama, Ketua MUI, Ketua FKUB, serta Narasumber kegiatan seperti Guru Besar IAIN Surakarta, Pimpinan Ponpes Isy Karima dan Ponpes Imam Bukhari.
Kepala Kemenag Karanganyar, H. Musta’in Ahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa budaya hidup cerdas Pesantren sudah banyak yang ditularkan pada masyarakat. Hal ini tercermin dalam sikap masyarakat ketika menjalani kehidupan dan mengelola kondisi ekonomi dalam keluarganya.
“Untuk maju, harus didahului dengan kecerdasan dahulu. Orang itu walaupun fasilitasnya banyak, tapi tidak cerdas, maka hidupnya tidak sejahtera, namun sebaliknya, bisa jadi fasilitasnya sedikit, tapi dia cerdas, maka hidupnya sejahtera. Dan hal itu tercermin di pesantren. Orang pesantren itu cerdas dan hal itu menular di masyarakat”, kata Musta’in.
Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa visi misi Kementerian Agama sejalan dengan tagline satu abad Kabupaten Karanganyar, yaitu Mewujudkan Masyarakat Indonesia yang Taat Beragama, Rukun, Cerdas, dan Sejahtera Lahir Batin. Selain itu, Musta’in juga berpesan agar dalam diskusi pesantren ini membahas terkait dengan persoalan bacaan tartil dalam semaan Al Quran pada sepuluh hari terakhir di bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, Sekda Karanganyar, Samsi dalam sambutannya berharap agar kegiatan halaqah ini dapat meningkatkan ukhuwah Islamiyah sehingga kondisi Kabupaten Karanganyar tetap rukun dan kondusif.
“Semoga dengan adanya halaqah ini diharapkan dapat lebih meningkatkan ukhuwah islamiyah, dan kami harap juga kita semua dapat menjaga situasi keagamaan di Kabupaten Karanganyar tetap rukun dan kondusif”, ucapnya.
Selain menyampaikan tentang prestasi-prestasi yang sudah diraih Kabupaten Karanganyar dalam bidang keagamaan seperti FKUB yang mendapat penghargaan dari Menteri Agama, pendapatan Baznas, dan lain sebagainya, Sekda Karanganyar juga mengharapkan agar ponpes-ponpes yang ada di Karanganyar adalah ponpes yang modern dan jauh dari kesan kumuh.
Sedikitnya kegiatan halaqoh ini diikuti lebih kurang 150 peserta dari berbagai unsur, diantaranya Tokoh Agama, Ulama, Ormas Islam, Takmir Masjid serta Para Pimpinan Pondok Pesantren se Kabupaten Karanganyar. Kegiatan halaqoh pesantren merupakan sarana untuk saling bertukar pikiran dalam pengetahuan, peningkatan iman dan taqwa, perkembangan pondok pesantren di Karanganyar sekaligus Hari Santri Nasional 2017. (ida-hd)