Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar untuk pertama kalinya mengadakan pengamatan hilal dalam rangka penentuan awal bulan Dzulhizah 1438 H di kompleks Candi Hindu Sukuh, di Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, (22/08). Rukyatul hilal ini merupakan instruksi dari pusat untuk lokasi-lokasi yang memungkinkan dilakukannya pengamatan hilal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad dalam sambutannya mengatakan bahwa Kementerian Agama yang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Karanganyar mendorong agar rukyatul hilal ini menjadi kegiatan rutin untuk dilaksanakannya pengamatan hilal pada awal bulan Dzulhizah, awal Ramadhan dan awal bulan Muharram.
“Kementerian Agama mendorong kegiatan rukyatul hilal di bukit sukuh ini menjadi kegiatan rutin. Bukan tidak mungkin bila dikemas dengan baik dan profesional akan menjadi wisata religi yang akan berdampak pada pengembangan ekonomi umat”, kata Musta’in.
Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa bukit sukuh, Karanganyar ini merupakan lokasi yang sangat bagus untuk pengamatan hilal. Bahkan menurut ahli Falak PCNU Kabupaten Madiun yang pertama kali melakukan rukyatul hilal dilokasi ini mengatakan bahwa bukit sukuh sangat bagus dalam rangka berperan aktif memberikan informasi hasil rukyatul hilal sebagai bahan Sidang Itsbat Pemerintah.
“Bukit Sukuh, Ngargoyoso, Karanganyar terletak pada: – 7° 37' 40″ LS dan 111° 07' 46″ BT serta 1.190 m DPL. Bukit Sukuh sangat potensi dan strategis untuk melakukan kegiatan rukyatul hilal sepanjang tahun.”, terang Musta’in.
Lebih lanjut Kepala Kemenag mengatakan bahwa sedikitnya ada empat alasan kenapa bukit sukuh sangat potensial dijadikan tempat rukyatul hilal, diantaranya adalah :
- Ketika tenggelamnya matahari pada posisi paling Utara, 23 derajad dari titik Barat ke Utara (BU) atau paling Selatan, 23 derajad dari titik Barat ke Selatan (BS) diperkirakan bebas hambatan/tidak terhalang bukit. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi tersebut sangat standart dan memungkinkan untuk digunakan kegiatan rukyah sepanjang masa.
- Titik lokasi Bukit Sukuh dari letak geografisnya untuk pandangan lepas ke arah barat sangatlah minim terjadi kabut tebal bahkan tidak terjadi karena bukit/gunung di sebelah utara dan selatan dari titik lokasi Bukit Sukuh sangatlah jauh, sehingga angin cukup bebas melintas.
- Ketinggian yang menghalangi ufuk horison tidak lebih dari 1,5 derajad. Hal ini menunjukkan, jika hilal dengan irtifa’ 2 derajat sekalipun masih memungkinkan bisa terlihat. Pengamatan di awal Dzul Qo’dah 1438 H yang lalu menunjukkan dibawah satu derajad masih sangat jelas terlihat, tepatnya hilal tertutup pada ketinggian 0° 40' 50″ (kurang dari satu derajad).
- Dari perhitungan dan pengamatan pada letak bujur yang sama, antara di pantai dan di Bukit Sukuh akan lebih menguntungkan di Bukit Sukuh karena hilal akan terlihat diatas ufuk lebih lama dan cahaya mega merah matahari ketika ghurub tidak terlalu terang sekuat yang di pantai.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengungkapkan optimisme dan dukungan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di Karanganyar. Apalagi salah satu objek wisata religi dan cagar budaya di Karanganyar menjadi lokasi rukyatul hilal. (ida-hd)