Peran seorang guru dalam membina generasi penerus bangsa sangatlah strategis. Melalui tangan para pendidik ini bangsa Indonesia dapat menuju masa ke emasannya dimasa mendatang. Namun demikian, guru perlu memperbaharui model atau cara pembelajarannya, seiring perubahan cepat di era globalisasi ini.
Demikian disampaikan Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso dalam acara pembukaan DDWK Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru MTs & RA yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Semarang, (14/03). Kegiatan yang dilaksanakan selama tujuh hari di SMA Muhammadiyah Karanganyar ini diikuti oleh 70 Guru MTs dan RA se Kabupaten Karanganyar.
“Guru senantiasa harus mengupdate pengetahuannya dari waktu ke waktu karena anak didik kita sekarang berbeda dengan kita yang pernah mengenyam pendidikan sepuluh dua puluh tahun kebelakang”, ucapnya.
Lebih lanjut Wiharso mengatakan tentang pentingnya memahami penelitian tindakan kelas. Menurutnya, sedikitnya ada tiga manfaat seorang guru memahami PTK, pertama adalah bagi siswa dan pembelajarannya, kedua untuk meningkatkan kualitas gurunya itu sendiri dan ketiga meningkatkan kualitas sekolahnya.
Sementara itu, Widyaiswara yang hadir mewakili Kepala BDK Semarang, Mahfud mengatakan bahwa tujuan diklat bagi guru adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan sehingga membawa manfaat yang besar bagi proses pendidikan di lingkungannya masing-masing.
Terhitung sejak awal pekan ini BDK Semarang telah menyelenggarakan tiga DDWK di Kabupaten Karanganyar, pertama adalah diklat bagi Penyuluh Agama Non PNS, kedua untuk Guru RA dalam hubungannya perangkat pembelajaran terbaru berbasis kurikulum 2013 dan yang terakhir adalah diklat tentang Penelitian tindakan kelas bagi Guru MTs. (ida/hd)