Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa sekolah berbasis agama seperti madrasah banyak diminati oleh masyarakat saat ini. Tidak sedikit madrasah yang menolak siswa baru ditengah sekolah umum lainnya yang kesulitan mencari murid. Peningkatan kuantitas peserta didik tersebut tentu harus diimbangi dengan peningkatan kualitas.
Demikian diharapkan oleh Kasubbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso saat memberikan sambutan di acara Akhirussanah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sroyo, Jaten, (23/06). Acara yang diikuti seratusan wali murid ini dihadiri juga oleh Kepala UPT Kecamatan, Ketua Komite Madrasah serta kepala sekolah TK/RA di sekitar lokasi MIN Sroyo.
“Saat ini madrasah jangan hanya terfokus pada kuantitas muridnya saja, kita harus berusaha lebih maksimal lagi agar siswa-siswi kita lebih berkualitas. Kedepannya masyarakat kita akan memilih pendidikan yang memiliki kualitas baik”, ucap Wiharso.
Lebih lanjut Kasubbag TU mengatakan bahwa untuk menuju madrasah yang berkualitas, harus dimulai dengan tenaga pendidiknya, dalam hal ini adalah gurunya. Wiharso menghimbau agar guru-guru madrasah bekerja dengan hati, memiliki rasa kasih sayang terhadap muridnya serta berorientasi pada keteladanan.
Dalam acara Akhirussanah MIN Sroyo yang diberi tema pentas seni dan penyerahan peserta didik kelas VI angkatan ke-20 tahun pelajaran 2015/2016 ini, dihadirkan juga berbagai pertunjukan, salah satunya adalah hafalan Al Quran dari beberapa orang siswanya. Program tahfidz Al Quran ini merupakan program unggulan baru dari MIN Sroyo, dimana siswa-siswinya dibimbing untuk menghafal Al Quran dari salah seorang guru yang juga hafidz Quran. Selain itu, ada penyerahan piala kepada siswa/siswi madrasah yang mendapatkan juara baik di tingkat kecamatan, kabupaten, hingga provinsi.
Sementara itu, Kepala MIN Sroyo, Wasana mengatakan dalam sambutannya bahwa sebanyak 102 murid kelas VI tahun pelajaran 2015/2016 lulus seratus persen. Dari jumlah itu ada dua anak yang pada perolehan ujian sekolah mata pelajaran matematika memperoleh nilai sempurna, yaitu ananda arini dan azzahra.
Di akhir sambutannya Wasana menegaskan pada tamu undangan bahwa model pembelajaran yang digunakan di MIN Sroyo adalah Kurikulum 2013, mulai dari kelas satu sampai kelas enam. Hal ini sesuai surat keputusan Dirjn Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. (Hd)