Menulis berita itu tidak terlalu sulit. Kalau kita mau dan ingin mencobanya, siapapun pasti bisa menulis berita. Banyak literatur yang ada, baik melalui media cetak seperti buku maupun elektronik seperti internet yang dapat kita pelajari untuk menulis berita yang baik.
Demikian disampaikan oleh Kasubbag TU pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso dalam kegiatan pelatihan jurnalistik (Pembuatan Berita Website) Tahun 2017. Acara yang dilaksanakan di aula kantor tersebut, (27/02) diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari perwakilan masing-masing seksi/gara, KUA dan Madrasah Negeri.
Lebih lanjut Kasubbag TU mengatakan bahwa dengan menulis berita dan menampilkannya di media, maka masyarakat akan mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh pegawai Kementerian Agama. Menurutnya, tanpa adanya pemberitaan yang banyak, khalayak umum tidak akan mengetahui kalau permormance dari Kementerian Agama saat ini sudah semakin baik.
“Kegiatan apapun yang kita kerjakan bisa disuguhkan kepada masyarakat. Tanpa pemberitaan yang baik, masyarakat tidak mengetahui performance kita yang semakin baik ini. Dan perlu kami sampaikan bahwa dengan menulis berita, itu berarti kita sedang melaksanakan salah satu dari lima tata nilai Kemenag, yaitu inovasi. Hal itu karena pegawai yang ada di KUA dan Madrasah keluar dari rutinitasnya, dengan membuat sesuatu yang baru, yaitu menulis berita kegiatan kantor”, jelas Wiharso.
Dalam kesempatan tersebut Wiharso memberikan target kepada KUA dan Madrasah agar mengirimkan minimal satu berita setiap bulannya. “Dengan 17 KUA dan 10 Madrasah Negeri yang ada di lingkungan Kemenag Kabupaten Karanganyar, maka target berita yang kita inginkan untuk memenuhi pemberitaan baik untuk Website Kanwil maupun Daerah akan terpenuhi”, tambahnya.
Sementara itu, narasumber kegiatan, Joko Dwi Hastanto yang merupakan wartawan senior Suara Merdeka mengatakan bahwa pada prinsipnya membuat berita itu cukup memenuhi unsur 5W 1H. What, Who, When, Where, Why dan How. Namun demikian, perlu memperhatikan pemilihan judul yang menarik agar dapat menarik minat pembacanya.
“Dengan membuat judul yang menarik, akan membuat orang tertarik untuk membaca tulisan kita, disanalah kekuatannya. Tidak perlu panjang-panjang judulnya, beberapa kata saja namun itu menggambarkan pesan apa yang ingin kita sampaikan.”, terang Joko.
Disamping itu, hal yang tidak kalah pentingnya adalah lead atau kepala berita. Dengan awalan yang dapat menggambarkan isi berita pada alenia pertama, Narasumber mengatakan bahwa pembaca sudah dapat mengerti maksud dari isi berita secara keseluruhan, baru kemudian penjabarannya ada pada tubuh berita itu sendiri.
“Kedekatan, kegunaan, menyangkut hasrat orang banyak, keamanan, ketertiban, keanehan maupun ketokohan merupakan beberapa hal yang dapat menarik dari sebuah berita. Pasti dalam sebuah berita ada hal tersebut, tinggal kita pandai menampilkannya atau tidak”, tambahnya.
Pencitraan sebuah institusi di era saat ini merupakan hal yang sangat penting. Tidak dapat dipungkiri bahwa cara yang paling mudah dan murah untuk mencitrakan Kemenag kepada masyarakat adalah dengan menulis berita yang positif. Setelah menjelaskan tentang kita menulis berita, narasumber memberikan tips bagaimana mengambil sudut pandang foto yang menarik, sehingga tidak terkesan kaku dan monoton. (ida/hd)