Karanganyar- Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar menggelar Rapat Koordinasi Pinandhita Sanggraha Nusantara Korda Kabupaten Karanganyar, Rabu (6/8). Kegiatan ini diikuti oleh 40 Pinandhita se-Kabupaten Karanganyar. Selain sebagai wadah diskusi program-program kerja pinandhita, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang meningkatkan koordinasi antar pinandhita di Kabupaten Karanganyar.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Ketua PHDI Kabupaten Karanganyar, serta Perwakailan Bimas Hindu Kanwil Kemenag Jawa Tengah.
“Kehadiran pinandhita dalam pembinaan umat sangatlah penting. Pinandhita tidak hanya sebagai pemimpin upacara, tetapi juga membimbing spiritual, penguat moral dan teladan dalam kehidupan sehari-hari bagi umat hindu. Rakor ini Adalah momen yang tepat untuk saling berbagai informasi dan memperkuat sinergi”, Ujar Retno Wulan Martha Ningrum, Bimas Hindu Provinsi Jawa Tengah
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganayr Dr. H. Hidayat Maskur, S.Ag.,M.SI, menyampaikan beberapa poin penting dalam Asta protas atau 8 program prioritas sebagai layanan umat. Salah satu poin yang ditekankan yaitu meningkatkan kerukunan dan cinta kemanusiaan.
“Cinta kemanusiaan bukan hanya sekedar rukun, namun mencintai manusia itu sendiri. Tidak perlu dengan demo, namun bagaimana kita bisa menjaga persaudaraan sehingga timbullah rasa damai dan sejahtera”, ujarnya
Selain itu KaKanKemenag juga menyampaikan mengenai pelayanan keagamaan yang berdampak, yaitu kegiatan keagamaan yang tidak hanya diisi dengan doktrin keagamaan namun juga kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sehingga diharapkan masyarakat tidak hanya meningkat pemahaman keagamaannya, namun juga sejahteraan kehidupannya.
“Tidak ada lagi umat kita yang kelaparan, karena para jamaah dan rohaniawan yang saling bantu-membantu”, imbuhnya.
Ekoteologi Adalah salah satu program kepedulian Kementerian Agama terhadap kelestarian alam. Kegiatan menanam pohon menjadi salah satu bentuk implementasi ekoteologi, karena pohon menjadi paru-paru dunia yang sangat dibutuhkan umat manusia. Kegiatan memperbaiki dan merawat alam bukan hanya kewajiban pemerintah, namun menjadi kewajiban kita semua.
“Selain meningkatkan hubungan kita dengan tuhan, kita juga harus meningkatkan hubungan kita dengan alam, yaitu dengan memadukan jiwa yang sudah kita bangun melalui agama, dengan kondisi alam yang kita cintai”, tutupnya.