Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat Provinsi Jawa Tengah yang berpusat di MAN 1 Karanganyar diselenggarakan pada Minggu (19/9/2021) dan Senin (20/9/2021) diikuti sebanyak 33 juara peserta KSM Tingkat Kabupaten secara daring .
Sebanyak enam mata pelajaran dilombakan dalam KSM jenjang MA ini. Yaitu Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi, Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
Lomba terbagi dalam dua sesi. Sesi pertama pukul 07.30-09.30 WIB untuk mapel Matematika Terintegrasi, Biologi Terintegrasi, Fisika Terintegrasi. Sedangkan sesi II diadakan pada pukul 10.00 – 12.00 WIB untuk mapel Kimia Terintegrasi, Ekonomi Terintegrasi, dan Geografi Terintegrasi.
Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Karanganyar , Siti Muzayanah mengatakan
“ Mereka adalah peserta berprestasi yang telah berhasil melewati KSM tahap pertama, yaitu Tingkat Kabupaten/Kota yang telah dilaksanakan pada tanggal 21-23 Agustus 2021, 33 siswa ini mengikuti KSM dengan protokol kesehatan ketat. Selama dua jam, mereka berjibaku dengan soal dan diawasi oleh petugas pengawas,” kata Muzayanah.
Penilaian KSM ini ditampilan secara keseluruhan di website KSM guna pemenuhan prinsip transparasi hasil KSM.
“Hasil nilai seluruh peserta ditampilkan di web KSM, agar anak-anak, guru dan orangtua siswa dapat mengakses dengan mudah,” tutur Muzayanah.
Sebelumnya KSM Tingkat Provinsi telah dibuka oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah , Musta’in Ahmad pada Sabtu malam (18/9/2021), secara daring. Kegiatan ini diikuti oleh jajaran Kemenag dan madrasah seluruh Jawa Tengah melalui media zoom dan youtube.
Kakanwil mengatakan, KSM merupakan ajang untuk berkompetisi secara sehat antar siswa madrasah. “KSM adalah sebgai wahana kompetisi yang mengolaborasikan sains dan niai-nilai lslam dan sesuai dengan konteks Alquran. Metodenya menggunakan konsep terapan dan sains yang ada,” kata Kakanwil.
Kakanwil juga berharap, baik orang tua maupun guru bisa mendorong siswa untuk menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan inovatif dengan menggunakan ide dan gagasan mereka. “Kita harus selalu mendampingi mereka, di saat senang dan putus asa. Kita beri mereka semangat, nasihat dan motivasi. Termasuk di KSM ini. Bersama orang tua, guru, dan pembimbing semoga mereka bisa meraih yang terbaik,”pungkasnya. — (ida-hd)