Kasubbag TU pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso mengatakan bahwa jamaah haji asal Indonesia terkenal menjadi yang terbaik di dunia. Hal itu disampaikannya saat memberikan bimbingan manasik haji tentang Akhlakul Karimah & Adat Istiadat Bangsa Arab di beberapa kecamatan di Kabupaten Karanganyar, (20/05).
“Jama’ah Haji Indonesia terkenal sopan santun dan paling mudah diatur, oleh sebab itu kita dipilih menjadi jamaah haji terbaik di dunia”, kata Wiharso.
Hal tersebut merujuk pada penilaian Ketua World Hajj and Umrah Convention (WHUC) Mohsin Tutla tentang perilaku jamaah haji Indonesia. Penghargaan ini “the Best Pilgrim”, merupakan penghargaan paling prestisius dari 15 kategori versi WHUC. Predikat ini didapat jamaah haji Indonesia dari survei online WHUC secara global melalui voting terhadap lebih dari 5.000 organisasi yang terlibat penyelenggaraan haji setiap tahun. Hasilnya, Indonesia mendapatkan voting terbanyak.
Lebih lanjut Wiharso mengatakan bahwa banyak negara-negara di Dunia dan Timur Tengah yang belajar tentang penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia. Dengan jumlah jamaah haji terbanyak di dunia yang mencapai 220 ribu orang, nyatanya Indonesia mampu melayani dan membimbing jamaahnya dengan tertib dan teratur.
Ada lima titik yang dijangkau oleh Kasubbag TU dalam menyampaikan materi tentang Akhlakul Karimah & Adat Istiadat Bangsa Arab serta Hak dan Kewajiban Jamaah Haji Indonesia, diantaranya adalah Kecamatan Kebakkramat, Jumantono, Matesih, Ngargoyoso dan Tasikmadu.
Dalam berbagai kesempatannyaa tersebut, Kasubbag TU tidak lupa mengingatkan calon jamah haji agar menjaga sikap dan memperhatikan akhlakul karimah dalam menunaikan ibadah haji. Menurutnya hal itu sangat penting guna terhindar dari hal-hal yang dapat merusak pahala haji.
“Akhlak merupakan pondasi bagi seseorang dalam pergaulan, baik dalam lingkungan pergaulan sesama warga negara, maupun pergaulan antar bangsa, terlebih bagi calon/jamaah haji yang akan melaksanakan ibadah di Tanah Suci agar terhindar dari hal-hal yang dapat merusak pahala haji, seperti perbuatan rafats, fasik dan jidal (berdebat)”, tandasnya.
Tidak lupa Kasubbag yang pernah ke tanah suci sebanyak 2 kali ini memberikan tips terkait adat istiadat bangsa Arab, diantaranya tentang ucapan salam, sikap perempuan terhadap pria, kiat bepergian selama di tanah suci, dan kebiasaan bangsa arab lainnya.
“Seorang wanita memberi senyum kepada seorang laki-laki Arab menandakan bahwa perempuan itu mau, suka dan cinta. Jadi ketika nanti berbelanja, diusahakan menjaga senyumannya agar tidak disalah artikan. Disamping itu, kalau bepergian diusahakan bersama-sama, tidak sendirian, terutama wanita karena di sana juga tidak semua orang baik, ada orang yang jahat juga”, tegasnya.
Secara serentak, Kemenag Kabupaten Karanganyar melalui Kantor Urusan Agama (KUA) nya mengadakan bimbingan manasik bagi calon jamaah haji 2017 di 10 titik. Bimbingan manasik yang diselenggarakan oleh KUA dilaksanakan selama 6 kali/hari dengan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman sudah pernah menjadi petugas ibadah haji. Targetnya, sebelum Bulan Suci Ramadhan bimbingan manasik haji di tingkat kecamatan sudah selesai dan di tingkat kabupaten selepas lebaran, sehingga calon jamaah haji dapat memiliki waktu lebih lama untuk mempersiapkan keberangkatannya ke Tanah Suci. (ida-hd)