Beredarnya isu dan berita yang menyesatkan di tengah-tengah masyarakat merupakan ujian terhadap soliditas persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. Oleh karenanya Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad berharap agar para pengawas madrasah dan pengawas pendidikan agama Islam se Solo Raya untuk mengcounter berita menyesatkan dengan cara yang baik dan cerdas.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kemenag dalam kegiatan Rapat Koordinasi Forum Silaturahmi dan Informasi (FOSISI) Kelompok Kerja Pengawas se Solo Raya di aula kantor, (07/02). Hadir dalam kesempatan tersebut Kasubbag TU, H. Wiharso, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, H. Ahmad Muhtadi dan Ketua FOSISI se Solo Raya dan se Indonesia, H. Djamsriyono.
“Hari ini Bangsa Indonesia sedang dicoba diaduk-aduk soliditas persatuan dan kesatuannya dengan berbagai isu yang seksi. Dari berbagai jenis hal yang dapat memecah belah persatuan itu, Isu yg paling seksi saat ini adalah isu Agama. Saya sangat berharap para pengawas ikut memberikan counter yang baik dan cerdas terhadap isu yang menyesatkan di tengah-tengah kita”, ucap Musta’in Ahmad.
Lebih lanjut Kakankemenag mengatakan bahwa saat ini ada rumor yang menyatakan bahwa ada relevansi antara pemahaman agama dan intoleransi. Semakin tinggi pemahaman dan kuat keimanan seseorang, maka orang tersebut makin tidak toleran. Jadi kalau ada orang yang mau rukun, damai, berarti orang tersebut agamanya dangkal.
“Pernyataan tersebut jelas-jelas harus kita counter. Kalo itu terjadi maka kerukunan umat beragama yang kita perjuangan selama ini tidak ada artinya. Agama akan lahir dalam wajah permusuhan, penindasan, dan kekuasaan, sehingga agama yang rahmatan lil alamin sudah tidak ada keterusan sejarahnya.”, tegas Musta’in Ahmad.
Di akhir sambutannya, Kepala Kemenag berharap agar rakor yang diikuti delapan puluh (80) pengawas tersebut menguatkan posisi kemenag dalam berkhidmat kepada bangsa, negara dan agama serta para pendiri bangsa ini yang semuanya adalah ahli-ahli agama yang tidak diragukan lagi kualitas dan kapasitasnya. Selain itu, Musta’in Ahmad juga menginginkan agar pengawas dapat menelurkan generasi yang sholeh dan sholehah. (ida/hd)