Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Wiharso menerima penyerahan bantuan paket sembako dari Gereja Reformed Injil Indonesia (GRII), Rabu, (20/05). Bantuan sembako ini diperuntukkan bagi Pendeta dan Penyuluh Agama Kristen Non PNS di Kabupaten Karanganyar yang terdampak Wabah Covid19.
Kepala Kankemenag dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif dari GRII yang memperhatikan umatnya di tengah pandemic ini. Menurutnya, dampak covid19 ini sudah mempengaruhi berbagai hal dalam kehidupan, dan dengan kepedulian dan gotong royong antar sesama akan menguatkan satu dengan lainnya.
“Dampak Covid19 ini multidimensi, mempengaruhi semua sendi kehidupan, tidak terkecuali dalam hal peribadatan dan unsur-unsur yang terkait di dalamnya. Bersama-sama selaku umat beragama kita harus bersabar dan meningkatkan kepedulian dengan menguatkan sesama.” Ucap Wiharso.
Lebih lanjut Kepala Kemenag menyampaikan kabar gembira bahwasanya honor penyuluh agama Kristen Non PNS sudah cair sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah pandemik ini. Namun demikian Ia mewanti-wanti agar umat beragama dapat melakukan penghematan dan tidak bergaya hidup mewah di tengah situasi seperti ini.
“Alhamdulillah honor penyuluh agama Kristen Non PNS sudah cair, mudah-mudahan bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan di masa pandemic ini. Pesan saya di tengah pandemik ini berhemat, jangan mengikuti gaya hidup yang wah. Bersama-sama kita bisa melalui situasi ini dengan sabar dan beragama.” tandasnya.
Sebelumnya, Pengawas Pendidikan Agama Kristen, Sugiyanto mengatakan bahwa ada banyak hamba-hamba Tuhan yang terdampak dan tidak dapat melakukan persekutuan. Dari 120 pendeta yang terdampak di Kabupaten Karanganyar, hanya ada 55 orang yang mampu dibantu melalui GRII.