Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umroh pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Noor Badi bertolak ke Kabupaten Karanganyar untuk menyampaikan kebijakan pemerintah dalam penyelenggaraan Ibadah Haji, (18/07). Ada 471 calon jamaah haji asal Karanganyar yang mendapat pemaparan Kabid PHU dalam acara manasik haji tingkat kabupaten di Gedung Dakwah Muhammadiyah.
Mengawali pemaparannya, Noor Badi menyampaikan kepada calon jamaah haji bahwa wajibnya haji itu hanya sekali, dan apabila jamaah yang sudah pernah berhaji ingin pergi ke tanah suci, alangkah baiknya bila dilakukan dengan pergi berumrah saja.
Kemudian Kabid Haji juga mengatakan bahwa pemerintah menggunakan azas keadilan dalam penyelenggaraan ibadah haji, dengan mempertahankan kemabruran dan meningkatkan kualitasnya. Dari segi kebijakan, Noor Badi juga mengatakan bahwa pemerintah banyak membantu jamaah haji yang pergi ke tanah suci, salah satu contohnya adalah terkait biaya penyelenggaraan ibadah haji.
“Ongkos yang dibayarkan jamaah haji untuk beribadah ke tanah suci itu nilainya lebih kecil dibandingkan biaya yang sesungguhnya. Kemudian dengan adanya dana optimalisasi haji yang sudah disetorkan jamaah haji selama bertahun-tahun tersebut, maka biaya haji bisa mencapai angka yang tidak banyak”, ujar Noor Badi.
Lebih lanjut, Kabid Haji yang pernah menjabat Kepala Kemenag ini mengatakan bahwa ongkos 34 juta yang dibayarkan jamaah haji untuk membiayai tiga komponen, diantaranya adalah biaya transportasi pesawat sebanyak 25 juta, membayar sebagian hotel 4 juta dan 5 juta sisanya dikembalikan ke jamaah untuk living cost. Kemudian biaya lainnya hingga mencapai sekitar 32 juta akan dibebankan oleh pemerintah seperti untuk passpor haji, transportasi dari daerah ke embarkasi, dan lain sebagainya.
“Ini adalah bukti amanah yang diberikan oleh jamaah kepada pemerintah. Dana optimalisasi dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk jamaah haji”, tegas Noor Badi.
Di akhir pemaparannya, Kabid haji mengingatkan pada jamaah untuk berhati-hati dengan kebiasaannya di tanah air, karena disana banyak orang dengan banyak budaya. Selanjutnya Noor Badi menceritakan sebuah kejadian terkait keamanan yang pernah dialami jamaah haji Indonesia. (hd)