Memenuhi dorongan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad, Kepala Madrasah Ibtidaiyah se Kabupaten Karanganyar bertekad untuk berantas buta huruf Al Qur’an di kalangan siswa-siswinya. Pernyataan ini disampaikan saat pertemuan kelompok kerja kepala madrasah ibtidaiyah se Kabupaten Karanganyar di MI Sudirman Kaliboto, Mojogedang, 29/03/16.
Sebelumnya Kakankemenag mendapatkan laporan dari guru pendidikan agama Islam bahwa sebagian murid-muridnya yang sekolah di SMP atau SMA belum bisa membaca Al Qur’an. Hal ini kemudian menjadi perhatian serius Kakankemenag agar jangan sampai lulusan MI yang nantinya melanjutkan ke sekolah-sekolah umum belum bisa membaca Al Qur’an.
“Kita harus melakukan sesuatu terhadap laporan ini, dan memang perlu upaya ekstra. Caranya bisa menambahkan jam khusus atau dengan pembinaan khusus tentang membaca Al Qur’an. Intinya semua lulusan MI harus bisa membaca Al Qur’an”, ucap Musta’in.
Lebih lanjut Kakankemenag mengatakan agar K3MI merumuskan target-target yang akan dicapai untuk anak didiknya. Menurut beberapa kepala MI dalam pertemuan tersebut mengatakan bahwa murid-muridnya sudah mampu untuk membaca Al Quran pada kelas tiga, selanjutnya tinggal melancarkannya saja pada kelas empat, lima dan enam.
“Menjadi tepat kalau lulusan MI itu mesti bisa membaca Al Qur’an, namun apabila sebaliknya akan menjadi hal yang kurang pas. Ini adalah warna MI, kalau lulusannya tidak bisa membaca Al Qur’an, ya nanti MI kita akan dipandang sebelah mata. Jadi jangan ada kesan kalau sekolah di madrasah dengan lainnya itu sama saja”, tegasnya.
Kemudian Kakankemenag mengatakan bahwa apabila MI ingin menggunakan metode Iqro, maka nanti bisa dirumuskan bersama terkait pengadaan bukunya. Menurut informasi, sudah ada guru agama Islam yang pada sekolah menengah kejuruan yang membuat sebuah program, dimana guru tersebut sudah memetakan murid yang belum bisa membaca Al Qur’an untuk kemudian dibina secara khusus, selanjutnya nanti akan ada wisuda iqro bagi murid-muridnya tersebut.
Hal lain yang disampaikan oleh Kakankemenag adalah agar tokoh-tokoh agama di Kabupaten Karanganyar termasuk guru MI untuk mulai merintis kampung-kampung keagamaan yang ada di lingkungannya masing-masing. Kemudian Kakankemenag juga mempromosikan tentang sekolah tilawah, dimana dia berharap agar madrasah mengikutsertakan murid-muridnya untuk dilatih disana supaya Kabupaten Karanganyar kedepannya memiliki banyak qori-qoriah yang baik. (Hd)