Kerukunan hidup bermasyarakat merupakan modal utama dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. Menyadari betapa pentingnya kerukunan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) beserta Da’i Kamtibmas dan Tokoh Agama lainnya mempelopori pengajian bersama dimana pesertanya adalah pimpinan dan jama’ah dari berbagai ormas Islam di Kabupaten Karanganyar.
Pengajian bersama antar ormas Islam ini baru dimulai beberapa bulan yang lalu, dimana jama’ah yang hadir dari kalangan Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) dan Majelis Tafsir Al-Qur’an (MTA) yang notabenya adalah empat ormas Islam dengan jamaah terbesar di Kabupaten Karanganyar. Sedangkan Penceramah/Mubalighnya bergantian dari unsur NU, Muhammadiyah, MTA serta LDII pada setiap pelaksanaannya.
Saat pengajian untuk ketiga kalinya di Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang Jum’at lalu, 16/10/2015, Ketua MUI Cabang Mojogedang yang juga Ayah dari Bupati Karanganyar, Kyai Haji Suhud mengatakan tentang pentingnya kerukunan di tengah-tengah masyarakat. Lebih lanjut Kyai Suhud mengatakan dengan tegas bahwa orang yang akan masuk surga itu adalah orang yang bertaqwa, bukan NU, Muhammadiyah, MTA, LDII dan lain sebagainya.
Sementara itu Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad yang mewakili Bupati mengawali sambutannya dengan memuji dan mengapresiasi pengajian bersama antar ormas Islam ini. Kakankemenag juga menyampaikan tentang pentingnya toleransi intern umat beragama.
“Modal utama bangsa dan negara ini menjadi maju dan kuat adalah bersatunya seluruh masyarakat Indonesia. Kita sedang menyaksikan sekarang ini dimana ada bangsa yang kuat, hancur karena masyarakatnya saling berperang satu dengan lainnya. Oleh karenanya kerukunan itu merupakan hal yang utama, harus kita jaga terus menerus” ucap Kakankemenag.
Lebih lanjut Kakankemenag mengingatkan bahwa ada pihak-pihak yang tidak suka bangsa ini hidup rukun, sehingga seringkali kita diganggu dengan kejadian-kejadian yang dapat memperkeruh kerukunan hidup di masyarakat. Menghadapi hal tersebut Kakankemenag mengajak semua elemen masyarakat untuk merawat kerukunan, dengan berdakwah yang santun, dakwah yang merangkul bukan yang memukul.
Kegiatan yang dipadati ribuan jamaah tersebut dilaksanakan di lapangan Desa Munggur hingga menjelang tengah malam. Pada pengajian itu Kakankemenag juga menyerahkan bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karanganyar untuk panitia kegiatan.
Tidak hanya ceramah, ada sesi hiburan lain yang menyertainya, diantaranya adalah pidato tiga bahasa, pentas dari siswa/siswi setempat, dan lain sebagainya. Diakhir acara pimpinan beberapa ormas Islam cabang Mojogedang berfoto bersama dengan pejabat dan tokoh agama lainnya. (Hd)