Jateng – Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bintek) Jurnalistik di hotel muria Semarang. Kegiatan yang berlangsung mulai 30 Mei – 1 Juni 2015 ini diikuti oleh 80 peserta yang berasal dari MTsN, MAN dan pegawai Kemenag Kab/Kota di Jawa Tengah.
Salah seorang narasumber yang tidak lain adalah Kabag TU Kanwil Kemenag Jateng, Andewi Susetyo mengatakan bahwa untuk membuat berita itu mudah. “Tidak sulit untuk membuat berita, karena selalu saja ada bahan yang dapat dijadikan berita”, ucap Andewi saat menyampaikan materi tentang langkah strategis Kemenag di bidang jurnalistik.
Selain Kabag TU, ada beberapa narasumber kompeten lainnya yang memberikan materi pada bintek jurnalis tersebut, diantaranya adalah Kakanwil Kemenag Jateng, H. Ahmadi, redaktur Suara Merdeka, Saronji, Wartawan Suara Merdeka, Muhammad Syukron dan lainnya.
Ditambahkan Andewi bahwa seorang jurnalis harus mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum membuat berita. “ Untuk membuat berita harus menganalisa dan menguasai permasalahan sebaik mungkin, sehingga tulisan yang dibuat dapat menyampaikan pesan yang diharapkan”, tandasnya.
Reformasi birokrasi sudah dilakukan secara optimal pada Kantor Urusan Agama (KUA) di seluruh Indonesia, namun demikian KUA masih saja mendapat penilaian yang rendah dari masyarakat, hanya sekitar 5,2 dari skala 10. Menurut Andewi hal ini disebabkan oleh minimnya pemberitaan tentang reformasi birokrasi yang sudah dilakukan oleh KUA.
“KUA sebenarnya sudah melakukan perbaikan pada segala aspek, mulai dari pelayanan hingga biaya administrasi pernikahan. Tetapi masyarakat tidak mengetahui hal tersebut, sehingga wajar saja apabila penilaian KUA masih redah. Ini menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk memberitakan pada masyarakat terkait perbaikan yang ada di Kementerian Agama, khususnya pada KUA”, terangnya.
Diahkir pembahasannya, Kabag TU menghimbau agar pegawai Kemenag se Jawa Tengah lebih sering membuat berita positif terkait hal-hal yang terjadi didaerahnya. Harapannya dengan pemberitaan tersebut masyarakat dapat memahami sepak terjang Kementerian Agama di lingkungannya. (Hd)