Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Farhani menutup diklat teknis kependidikan tugas tambahan bagi kepala laboratorium madrasah di MAN Karanganyar, (28/12). Acara yang berlangsung di aula lantai II MAN Karanganyar ini dihadiri juga oleh Kepala Kemenag Karanganyar, Musta’in Ahmad dan Kepala MAN Karanganyar, Sediyoko.
Mengawali sambutannya, Kakanwil mengharapkan agar diklat yang sudah dijalani peserta selama liburan ini dapat membawa berkah dan sebagai jalan untuk meningkatkan citra Kementerian Agama khususnya Madrasah dihadapan masyarakat.
Selain itu, Kakanwil juga mengingatkan dalam pembinaannya bahwa mindset yang harus dimiliki seorang pegawai negeri sipil adalah sebagai pelayan masyarakat. “Konsekuensi menjadi PNS atau saat ini disebut ASN adalah mau diatur, karena semuanya berjalan berdasarkan peraturan yang ada”, tandasnya.
Ada dua hal penting yang disampaikan oleh Kakanwil terkait kelembagaan Kementerian Agama. Pertama adalah terkait kedisiplinan, menurutnya dulu Kemenag sering kali mendapat citra negatif, namun seiring perjalanan waktu, Kemenag saat ini sudah berubah dan menjadi lebih baik karena pegawainya disiplin dengan menerapkan sistem presensi elektrik ini. Selanjutnya kakanwil juga mengatakan kepada pegawai kemenag khususnya guru untuk meningkatkan kinerjanya.
Di akhir sambutannya, Farhani berpesan dan menggarisbawahi tentang kompetensi yang dimiliki oleh Guru. Salah satu yang menjadi konsen beliau saat ini adalah agar guru memiliki kompetensi kepribadian yang baik. Ia mengharapkan agar jajarannya saat ini benar-benar berubah karena konsekuensinya sebagai pegawai Kemenag yang dicap oleh Masyarakat sebagai orang baik.
Sebelumnya, Kepala MAN Karanganyar mengatakan bahwa kegiatan diklat ini diikuti oleh 80 orang guru yang sudah dimulai sejak tanggal 17 Desember 2016. Dikatakan juga bahwa diklat teknis kependidikan tugas tambahan bagi kepala laboratorium madrasah bekerjasama dengan Balai Diklat Keagamaan Semarang dan dibiayai dengan BOS Daerah. (ida/hd)