Siswa/siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Karanganyar menjadi pusat perhatian dan bintang lapangan saat menampilkan tari kolosal pada upacara penutupan TMMD reguler ke 94 di desa Ngadirejo, Mojogedang, 27/05/2015. Tarian massal yang bertema bangun projo ini dibawakan oleh seratus tujuh puluh (170) siswa/siswi MAN Karanganyar lengkap dengan iringan gamelannya.
Kepercayaan yang diterima MAN Karanganyar untuk menampilkan siswa/siswi-nya pada penutupan TMMD terbilang cukup singkat. Hanya diberi kesempatan tiga kali latihan, toh akhirnya pertunjukkan tari kolosal bangun projo terlihat begitu sempurna dengan berbagai atribut yang menyertainya seperti pakaian tani dan kebaya. Padahal mereka belum pernah sekalipun berlatih dan menari dengan jumlah yang begitu banyak.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, H. Ahmadi yang ikut menyaksikan pertunjukkan tari bangun projo dari kursi tamu undangan terlihat kagum dan bangga. Menurutnya apa yang ditampilkan oleh siswa/siswi MAN Karanganyar ini patut untuk diapresiasi.
“Tarian anak-anak MAN Karanganyar ini bagus. Kalau dipromosikan untuk tampil di tingkat provinsi/nasional sepertinya sudah layak”, ucap Kakanwil saat melihat siswa/siswi MAN Karanganyar unjuk kebolehannya.
Sementara itu, Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad juga menceritakan tentang kesan yang disampaikan oleh pimpinan SKPD lainnya setelah upacara penutupan TMMD Reguler ke 94. Menurutnya, semua orang yang terlibat selama penyelenggaraan dan ikut menyaksikan upacara penutupan TMMD merasa puas dan senang. Hal itu terdengar dari ucapan beberapa pimpinan SKPD termasuk Bupati dan Wakilnya terkait apa yang ditampilkan siswa/siswi MAN Karanganyar.
Diceritakan juga oleh salah seorang pegawai Kankemenag Kabupaten Karanganyar yang berbincang dengan masyarakat di sekitar lokasi upacara penutupan TMMD bahwa mereka sangat terkesan dengan acara penutupan TMMD tersebut. Bahkan mereka begitu keheranan acara TMMD yang sejatinya milik TNI tetapi didominasi oleh spanduk dan acara-acara dari Kementerian Agama.
Tari bangun projo merupakan tarian yang menggambarkan kerjasama antara pemerintah dan semua lapisan masyarakat untuk membangun desanya. Dalam tarian yang ditampilkan siswa/siswi MAN Karanganyar, penari laki-laki mengenakan pakaian tani, sedangkan penari perempuan mengenakan pakaian kebaya, ini menggambarkan masyarakat desa. Kemudian ada juga penari yang mengenakan pakaian tentara dengan membawa bendera merah putih, ini menggambarkan TNI/Pemerintah yang bekerjasama dengan masyarakat membangun desa. (Hd)