Karanganyar-Bimbingan Masyarakat Islam menggelar focus group discussion”Cegah Dini Konflik Keagamaan Islam” di Aula PLHUT Kemenag Karanganyar, Selasa (12/8). Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua MUI Karanganyar, perwakilan Ormas Islam, perwakilan Penyuluh Agama Islam, Humas KanKemenag Karanganyar, serta insan media.
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Cegah Dini Konflik Paham Keagamaan dimaksudkan sebagai upaya strategis untuk memperkuat peran pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan dalam mengidentifikasi, menganalisis, serta merumuskan langkah-langkah antisipasi terhadap potensi konflik sosial yang bernuansa keagamaan.
“Bimas Islam sebelumnya telah melaksankan Kegiatan Focus Group Discussion deteksi dini konflik social berdimensi agama di berbagai daerah, sebagai sarana untuk menghimpun pandangan dari berbagai unsur”, tutur Kasi Bimas Islam, H.Ruslan, S.H.,M.H.
Dalam kegiatan ini para peserta diminta untuk mengisi kuisioner berisi 80 pertanyaan, kemudian membuat rekomendasi sebagai bahan pengambil kebijakan terkait dengan konflik sosial berdimensi keagamaan untuk Kementerian Agama Republik Indonesia. Berdasarkan hasil diskusi, para peserta sepakat dan berkomitmen pada hal-hal berikut:
a)Berkomitmen mendukung pemenuhan hak warga negara dalam menjalankan ibadah, menjaga kerukunan intra dan antar agama di seluruh wilayah Indonesia, melalui cegah dini konflik paham keagamaan Islam dan penanganan potensi konflik secara inklusif, berkeadilan, dan non kekerasan.
b) Mendukung Kementerian Agama mengambil langkah strategis, memahami akar masalah, dinamika lokal, dan potensi rekonsiliasi, resolusi secara konstruktif.
c) Meneguhkan nilai-nilai cinta damai dalam setiap pendekatan dan kebijakan, dengan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap HAM.
d) Mendorong penguatan moderasi beragama sebagai landasan moral dalam mencegah intoleransi, ekstrimisme, dan kekerasan berbasis identitas.
e) Siap berkolaborasi lintas sektor agama dan keyakinan dalam rangka membangun sinergi yang kokoh antara pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang aman dan damai.