Pelatihan Santri Berseri Pola Hidup Bersih Sehat pada Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam
Karanganyar (humas) – Dalam upaya untuk menciptakan lingkungan pesantren yang sehat lahir juga batinnya , Kementerian agama Kab. Karanganyar mwlalui seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam mengadakan Pelatihan Santri Berseri Pola Hidup Bersih Sehat pada Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam.
Acara ini dihadiri oleh berbagai narasumber dan peserta dari sejumlah pondok pesantren serta madrasah di Kabupaten Karanganyar, Rabu, 24 Juli 2024.
Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam , Makhalis Khoirul Anwar yang sekaligus mewakili Kepala Kantor Kementerian Agama Kab, Karanganyar membuka acara pelatihan tersebut.
“Pelatihan Santri Berseri, untuk menciptakan lingkungan pondok yang sehat lahir juga batinnya. Berseri singkatan dari, bercahaya, sehat, dan percaya diri. Anak – anak pondok bercahaya dari hatinya, yang selalu membaca alqur’an dan mengamalkan amalan islam dalam kesehariannya. Para santri bercahaya secara fisik dengan menjaga lingkungan pondok, bercahaya secara iman dengan membaca alqur’an.” Tuturnya.
Selanjutnya, sebagai perwakilan dari Unilever , bapak Arif berkata, “Masyarakat sehat, berbudaya akan menumbuhkan SDM yang baik akan menciptakan tingkat kehidupan yang kondusif akan kesehatan fisik dan hati. Jumlah santri di Indonesia sudah mencapai 4,8jt atau 10 % dari jumlah pelajar di Indonesia. Program Unilever ini sudah ada sejak tahun 2020. Beberapa program kami yaitu, membiasakan rutin cuci tangan dengan Lifeboy, bersih mulut dengan Pepsodent, Wajah berseri dengan Citra, Nutrimenu Sehat dengan Royco, Bersih kamar mandi dengan WIPOL, dsb. Program kami sudah masuk di 154 kota/ Kabupaten di Indonesia. Kami juga ada program lanjutan , yaitu daur ulang. “
Ibu Ani, sebagai perwakilan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah dalam sambutannya menuturkan bahwa Pesantren ramah anak itu no kekerasan, no bullying, no kekerasan sexual.
“Terimakasih kepada PP Isykarima Karangpandan dan PP Imam Bukhori Gondangrejo yang telah bersedia hadir mengikuti Pelatihan kami, program ini akan berdampak pada pola hidup sehat di lingkungan pesantren, dengan moto “Pesantren Ramah Anak”. Pesantren ramah anak itu no kekerasan, no bullying, no kekerasan sexual. Ank- anak harus sehat jiwa dan raga, dari diri santri maupun lingkungan pesantren. Output pesantren ramah anak, adalah bertumbuh kembang secara wajar. Adanya fentilasi di bangunan pesantren, dukungan pembelajaran kondusif, tidak diskriminatif. Taklim yang artinya benar, bukannya anak harus selalu benar, tapi anak belajar dari kesalahannya tidak mengulanginya lagi, sadar sepenuhnya bukan karena jera. Tarbiyah yang artinya, mengandung edukasi, anak harus tanggung jawab dan berakhlak. “
Diakhir acara Bu Widi selaku Direktur Persada mengajak anak anak yang tinggal di pesantren agar selalu menerapkan Perilaku Hidup Sehat (PHBS) . Diantaranya dengan Cuci tangan yang dibiasakan
Mandi rutin 2x sehari, Keramas minimal 2x dalam seminggu, Mengelola sampah, dengan daur ulang.(ida-sua)