Pengurus Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar mengadakan seminar pendidikan dengan Tema “Learning Loss”, Sabtu (11/12/2021), di gedung DPRD Kab. Karanganyar. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun DWP ke -22.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Karanganyar yang membuka acara tersebut menyampaikan
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Seorang ibu berfungsi sebagai madrasatul ula untuk anaknya, ikut serta mencetak kesuksesan anak dan kesuksesan suami serta keluarga, ” jelasnya.
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemenag Karanganyar Sri Suyanti menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pengurus dan kepada narasumber, serta peserta yang begitu antusias.
“Kami sangat mengapresiasi antusias para peserta yang target awal hanya 50 orang, tapi yang mendaftar 100 orang dan terus bertambah sehingga dengan terpaksa kami tutup, karena situasi dan kondisi yang belum memungkinkan untuk saat ini menggelar acara besar, tak lupa apresiasi setinggi – tingginya kepada pengurus DWP Kemenag Kra sehingga acara ini berjalan lancar” kata Suyanti.
Suyanti berharap , peserta yang telah mengikuti seminar ini akan bertambah ilmu dan wawasanya sehingga bisa diaplikasikan dalam keluarganya.
“Dengan adanya seminar ini diharapkan para peserta bisa meningkatkan sumber daya manusia, serta meningkatkan kualitas perempuan menjadi pelaku utama dalam ketahanan keluarga. Selain dari segi ekonomi yang sering kali menjadi sorotan, kesejahteraan psikologis juga patut menjadi perhatian. Terlebih di masa pandemi Covid-19 ini yang mengharuskan adanya pembelajaran daring dan penyesuaian dengan berbagai metode pembelajaran anyar, membuat para orang tua sering mengalami stress dan putus asa. “ ujar Suyanti.
Narasumber seminar yang mengusung tema pendidikan karakter, Dr. Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si. selaku Kepala Prodi Psikologi FK UNS , membagikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental.
“Setelah memenuhi kebutuhan fisik. Kesehatan mental sangat berhubungan dengan kesehatan fisik. Sebab, orang-orang yang tengah stres cenderung mengabaikan kesehatan, makan, dan rawat diri,
Kemudian mengembangkan aktivitas bermakna, mengonsumsi informasi secukupnya, self awareness, strategi koping efektif (memilih strategi penyelesaian masalah yang tepat), dan membangun hubungan sosial. Ketika mental terjaga, tugas mendidik anak-anak akan tetap menyenangkan,” tutur Dr. Aditya. (ida-sua)