Belakangan ini Pancasila menjadi trending topik di banyak media massa terutama media sosial dimana muncul anggapan seolah Pancasila dihadapkan dengan agama, padahal pancasila dan agama adalah sesuatu yang berbeda sehingga bukan lah sesuatu yang harus dipertentangkan.
Dalam kegiatan rakor Penyelenggara Katolik se Solo Raya di resto Jimbaran Karanganyar, (06/12), Kepala Kementerian Agama, H. Musta’in Ahmad mengatakan bahwa Pancasila itu berasal dari nilai-nilai luhur yang sudah digali oleh pendiri bangsa.
“Pancasila itu adalah nilai-nilai luhur yang telah digali oleh para pendiri bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari ujung timur hingga barat. Nilai-nilai itu sudah ada pada diri bangsa Indonesia sejak dahulu kala, kemudian persamaan nilai-nilai itu yang mempersatukan bangsa Indonesia hingga saat ini”, kata Musta’in mengawali pembinaannya.
Dihadapan 37 peserta kegiatan rakor penyelenggara Katolik se Solo Raya, Kepala Kemenag membawakan materi tentang peran agama dalam penguatan nilai-nilai pancasila. Dalam pemaparannya, Kepala Kemenag menegaskan bahwa Pancasila merupakan niali-nilai yang sudah pas dengan jati diri bangsa sehingga harus dijadikan sebagai titik pijak dan tuju masyarakatnya.
“Melihat sejarah dan nilai—nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka dapat dikatakan bahwa Pancasila dapat dijadikan sebagai titik pijak, temu dan tuju bangsa Indonesia untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi rakyatnya”, tambahnya.
Sementara itu, Penyelenggara Katolik Kabupaten Karanganyar, Erwan Sucahyo dalam laporannya mengungkapkan harapannya tentang ketersediaan penyelenggara katolik pada setiap kabupaten dan kota.
“Kalau masing-masing Kabupaten/Kota ada penyelenggara akan meningkatkan posisi kemenag di bidang ini, sehingga kemenag semakin diterima, dicintai dan disegani oleh masyarakat. Kedua dalam rangka menjangkau semua umat beragama yang ada di kabupaten/kota”, ungkap Erwan.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Penyelenggara Katolik, jabatan fungsional umum yang ada di Kementerian Agama se Solo Raya hanya di Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Sedangkan Penyuluh se solo raya hanya ada satu, dan untuk membantu kerja Penyelenggara Katolik dalam melayani umat, ada 4 Penyuluh non PNS pada masing-masing Kabupaten/Kota. (ida-hd)