Habis gelap terbitlah terang. Hari ini, tepat tanggal 21 April seluruh masyarakat Indonesia pasti sangat mengenal sosok wanita bernama lengkap Raden Ajeng Kartini (RA Kartini). Sebagai pahlawan wanita di Indonesia, Kartini telah banyak memberi inspirasi kepada semua orang, khususnya kaum perempuan. Lebih luas, ada lima sikap positif RA. Kartini yang patut dicontoh oleh seorang ASN khususnya PNS di lingkungan Kementerian Agama.
Demikian disampaikan Kepala Subbag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Wiharso dalam sambutannya pada upacara peringatan RA. Kartini, (21/04). Upacara yang dilaksanakan di halaman depan kantor ini diikuti oleh seluruh Kasi/Penyelenggara, pegawai Kemenag serta perwakilan dari 17 KUA Kecamatan.
“Kartini terlahir dari keluarga bangsawan. Meski begitu, ia tak lantas menjadi orang yang sombong dan mau bersosialiasi dengan semua orang termasuk rakyat jelata. Ia pun selalu membantu orang-orang yang lemah. Setidaknya ada 5 sikap positif Kartini yang patut diteladani oleh pegawai Kemenag dalam menjalankan tugasnya sebagai ASN”, kata Wiharso.
Lebih lanjut Kasubbag TU mengatakan bahwa lima nilai positif yang dapat diteladani adalah dari sisi kemasyarakatannya, sifat pengasihnya, sikap hormat dan patuh kepada orang tua, kesederhanaannya, serta kerajinannya dalam menuntut ilmu. Disamping itu, Wiharso juga mengajak seluruh aparatur di Kemenag Kabupaten Karanganyar untuk tidak mudah menyerah dan putus asa apabila mendapati kesulitan dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
“Keterbatasan sistem dan keterbatasan budaya yang seringkali kita alami dalam melaksanakan tugas tidak lantas membuat kita menyerah dan putus asa. Mari momentum peringatan Hari Kartini ini kita aplikasikan nilai-nilai keteladanannya dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan masyarakat dan di tempat kita bertugas”, tandasnya.
Pada kesempatan ini, semua petugas upacara peringatan Hari Kartini adalah kaum perempuan, kecuali Inspektur yang tidak lain adalah Kasubbag TU. Ditambah lagi bahwa pegawai yang mengikuti upacara mengenakan seragam adat, dimana laki-laki berpakaian beskap landung dan perempuan dengan kebayanya. Di akhir upacara, seluruh peserta bersama-sama menyanyikan lagu nasional, RA. Kartini. (ida/hd)