Gerimis yang turun tidak mengurangi kekhidmatan upacara Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-71 di Kabupaten Karanganyar, (03/01). Upacara yang berlangsung di halaman depan kantor ini dipimpin oleh Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso dan diikuti oleh seluruh pegawai Kementerian Agama mulai dari pegawai kantor, KUA, hingga guru DPK di wilayah Kabupaten Karanganyar.
Mengawali pembinaannya, Kasubbag TU mengizinkan Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad yang bertolak ke Semarang dalam rangka menerima penghargaan atas penyajian laporan e-Mpa Tahun 2016 dari Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jateng. Atas penghargaan yang diraihnya itu, Kasubbag TU mengucapkan terimakasih kepada semua pegawai Kemenag yang sudah bekerja keras selama ini.
Membacakan sambutan Menteri Agama RI pada Upacara Peringatan Hari Amal Bakti Kementerian Agama Ke-71, Wiharso mengatakan bahwa sejalan dengan tema Hari Amal Bakti Kementerian Agama ke-71 tahun 2017 yaitu “Bersih Melayani” dan motto “Lebih Dekat Melayani Umat”, saya berharap peringatan ulang tahun Kementerian Agama ini semakin memperkuat komitmen kita semua terhadap integritas dan etos kerja sebagai pelayan masyarakat dan pengayom semua umat beragama.
“Seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Agama harus senantiasa mengembangkan wawasan serta meningkatkan ketrampilan dan kesigapan dalam bertugas. Ego sektoral, sektarianisme, dan sejenisnya harus disingkirkan dari lingkungan kerja Kementerian Agama. Kita harus bersikap sebagai agamawan sekaligus negarawan yang menempatkan kepentingan umat dan bangsa di atas kepentingan pribadi dan kelompok. Di tengah cepatnya perubahan sosial dan pesatnya teknologi informasi, kita juga harus menjadi pelayan publik yang dapat diandalkan.”, ucap Kasubbag.
Lebih lanjut Kasubbag juga mengatakan bahwa publik kini semakin menilai positif kinerja Kementerian Agama. Sebagian besar program telah mulai memenuhi harapan sehingga kinerja kita dianggap cukup baik dalam sejumlah survei. Indeks kepuasan jemaah haji terus naik, indeks kerukunan umat beragama juga masih tinggi, dan indeks reformasi birokrasi kita naik peringkat dari CC menjadi B –yang berimplikasi naiknya tunjangan kinerja dari 40 menjadi 60 persen. Beberapa waktu lalu, kita juga mendapatkan sejumlah penghargaan seperti; penghargaan dari Presiden sebagai Penyedia Layanan BLU dengan Akses Terjangkau, dan Penghargaan dari Kemenkeu sebagai Kementerian dengan Kontribusi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar dalam APBN. Selain itu Kementerian Agama juga mendapatkan penghargaan ganda terkait ekonomi syariah, yaitu sebagai Pemrakarsa Proyek Infrastruktur Berbiaya Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan Investor Utama Sukuk Negara Domestik.
Tapi di sisi lain, Ombudsman Nasional menilai kita masih bertanda warna kuning atau belum begitu bagus dalam hal pemenuhan standar layanan publik. Kita juga turun predikat dari WTP menjadi WDP dalam audit keuangan oleh BPK. Pun masih ada keluhan-keluhan publik yang belum terselesaikan secara tuntas.
Di akhir sambutannya, Wiharso yang membacakan sambutan Menteri Agama berpesan kepada seluruh jajaran Kementerian Agama agar senantiasa menjaga marwah kementerian yang kita cintai sebagai organisasi yang sarat dengan nilai, kultur, dan tradisi baik. Dalam kaitan ini, seluruh jajaran Kementerian Agama yang masih aktif perlu memelihara silaturrahim dengan para senior yang pernah menjabat di masa lampau. Generasi yang datang kemudian perlu belajar dari perjuangan dan pemikiran para pendahulu dan pandai menghargai jasa para senior yang telah memberikan kontribusinya kepada umat, bangsa, negara dan organisasi Kementerian Agama pada eranya masing-masing. (ida/hd)