Kerjasama antara Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Karanganyar untuk membina generasi muda bangsa tertuang dalam Pelatihan Ustadz/Ustadzah Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Kegiatan yang diikuti oleh 45 ustadz/ustadzah TPQ tersebut diselenggarakan di aula kantor Baznas pada hari Selasa, 8/09/2015.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad, Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Pakis), H. Nurhadi serta Manajer Baznas, H. Abdul Mu’id. Disampaikan oleh Kasi Pakis bahwa tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi Ustad/Ustadzah dalam metode pengajaran dan pengelolaan lembaga TPQ.
Sementara itu, Manajer Baznas yang juga purna tugas Kepala Kankemenag Kabupaten Karanganyar, mengatakan bahwa kerjasama antara Baznas dan Kemenag ini merupakan program pentashorufan dari dana ZIS yang diperoleh oleh Baznas. 45 Guru TPQ yang diundang tersebut diberi buku tabungan yang mana didalamnya terdapat uang sebanyak satu juta rupiah untuk kegiatan operasionalnya.
“Baznas memiliki banyak program, diantaranya adalah Karanganyar Peduli, yang mana kegiatan ini dapat terselenggara. Melihat perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, kami rasa perlu ada pembinaan dan pengembangan untuk lembaga TPQ. Penambahan wawasan dan pengetahuan untuk guru TPQ dirasa sangat penting sekarang ini agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman”, terang Manajer Baznas.
Abdul Mu’id juga menceritakan tentang perbedaan cara mendidik zaman dulu dan sekarang. “Kalau dulu ketika santri itu tidak bisa menghafal, salah atau lain sebagainya, biasanya akan di “ceplek” menggunakan penjalin untuk mengingatkannya. Nah kalau metode itu digunakan pada zaman sekarang, bisa-bisa guru ngaji-nya mendapatkan masalah”, imbuhnya disertai senyum simpul peserta pelatihan.
Senada dengan Manajer Baznas, Kakankemenag juga mengatakan tentang pentingnya peningkatan kompetensi untuk guru TPQ. Menurutnya pelatihan yang diadakan ini adalah dalam rangka “mengasah pisau” ustad/ustadzah untuk kemudian digunakan dalam mendidik anak-anak di TPQ nya masing-masing.
“Bangsa ini menaruh harapan tinggi kepada pundak guru/usta/ustadzah TPQ di seluruh pelosok negeri. Dengan pendidikan yang diajarkan saudara-saudara semua, kedepannya akan lahir kader-kader dari TPQ yang memiliki militansi tinggi terhadap agamanya. Militansi yang bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa, militansi yang akan membawa bangsa ini pada kebaikan dan kemajuan di masa mendatang”, jelas Kakankemenag. (Hd)