Kegiatan yang kita lakukan saat ini tidak hanya untuk melaksanakan DIPA yang ada. Namun lebih dari itu agar ada perbaikan dan peningkatan terhadap kinerja kita, yang mana ujungnya adalah prestasi, yaitu serapan anggaran yang baik.
Demikian disampaikan Kasubbag TU Kankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Wiharso saat membuka jalannya rapat koordinasi penyerapan anggaran dan monitoring evaluasi kegiatan tahun 2015. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari kamis, 13/08/2015 tersebut bertempat di SFA Resto dan diikuti oleh Kasubag TU/Kasi/Penyelenggara, Perencana, Bendahara, Pengelola DIPA/BMN/Humas dan staf di lingkungan Subbag TU.
Lebih lanjut Wiharso mengatakan bahwa tujuan rakor penyerapan anggaran dan monitoring evaluasi itu adalah agar apa yang sudah dilakukan pegawai terkait pelaksanaan program di tahun 2015 sudah sesuai jalurnya. Disamping itu juga untuk mengingatkan dan memberikan motivasi untuk menuntaskan program-program yang belum terlaksana.
Sementara itu, Kakankemenag Kabupaten Karanganyar, H. Musta’in Ahmad mengatakan tentang pentingnya mengakselerasi program dan kegiatan tahun anggaran 2015 yang belum dilaksanakan.
“Saat ini sudah bukan saatnya lagi kita berjalan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan dan program di tahun 2015. Lebih dari itu, kita harus berlari untuk menyelesaikan sisa anggaran tahun 2015 karena sekarang kita berada di semester kedua pada bulan kedua. Kita hanya tinggal memiliki empat bulan efektif termasuk bulan ini, karena di akhir tahun biasanya sudah fokus pada HAB dan kegiatan lainnya”.
Penegasan yang disampaikan oleh Kakankemenag bukan tanpa alasan, pasalnya masih ada beberapa kegiatan dan program yang belum diselesaikan walaupun sebagian besar sudah mencapai targetnya. Dengan melaksanakan anggaran di pemerintahan, berarti pegawai juga turut membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Lebih lanjut Musta’in memberikan tips agar sisa kegiatan dan program yang belum terlaksana dapat segera diselesaikan. “Pertama kita harus temukan cara untuk mengefektifkan kerja, jangan hanya capek tetapi hasilnya tidak nyata dan kedua adalah dengan memahami jalan cerita DIPA sehingga apa yang dilakukan sudah sesuai jalurnya”, ucapnya. (Hd)